Darah dan Warisan Yang Menyatu: Putra Mahkota Kerajaan Gowa Bersama Rumpun Karaeng Katinting Menemukan Jejak Karaeng Loe ri Katingang
Palasara.or.id // Gowa [Sulsel] == Dalam upaya menelusuri jejak sejarah dan memperkuat identitas budaya Kerajaan Gowa, Putra Mahkota Kerajaan Gowa, Andi Muhammad Imam Daeng Situju, melakukan kunjungan napak tilas ke wilayah yang disebut Karaeng Loe ri Katingang — sebuah daerah bersejarah yang jejaknya nyaris hilang dari peta kerajaan.
Kunjungan ini dilakukan bersama rumpun keluarga Karaeng Katinting dan Palleko’ (penulis) Kerajaan Gowa, yang turut mendampingi perjalanan spiritual dan historis tersebut. Wilayah Karaeng Loe ri Katingang diyakini terbentuk pada masa Raja Gowa ke-7, Batara Gowa, dan dahulu merupakan salah satu kawasan penting yang berada di bawah pemerintahan Gowa, meliputi sejumlah pulau kecil di perairan Laut Sulawesi Selatan.
Dalam penelusuran itu, Putra Mahkota bertemu langsung dengan masyarakat setempat yang masih menyimpan pengetahuan turun-temurun mengenai keberadaan wilayah tersebut.

Berdasarkan keterangan warga, wilayah kekuasaan Karaeng Loe ri Katingang konon membentang hingga ke perairan Laut Mandar, menandakan betapa luasnya pengaruh dan kekuasaan Kerajaan Gowa di masa lampau.
Selain menelusuri jejak sejarah, Putra Mahkota juga mengunjungi tempat peristirahatan Karaeng Loe ri Katingang, yang hingga kini masih dihormati masyarakat sekitar. Lokasi tersebut kerap menjadi tempat ziarah dan perenungan bagi warga yang ingin mengenang jasa dan kebesaran sang Karaeng.
“Ini bukan sekadar perjalanan sejarah, tapi bentuk tanggung jawab moral untuk menjaga ingatan kolektif leluhur kita. Jejak seperti Karaeng Loe ri Katingang harus dihidupkan kembali sebagai bagian dari identitas budaya Gowa dan Sulawesi Selatan,” ujar Putra Mahkota di sela-sela kunjungannya.
Kegiatan ini juga menjadi simbol pemulihan sejarah dan kedaulatan budaya Gowa, mengingat banyak wilayah kerajaan yang kini hanya tersisa dalam ingatan lisan masyarakat. Melalui langkah ini, diharapkan generasi muda Gowa dapat kembali mengenali akar sejarahnya dan menjadikan nilai-nilai leluhur sebagai kekuatan dalam menjaga keutuhan budaya dan bangsa.
Laporan: Syaripuddin Bolu






